Selamat Datang, Silahkan Menikmati Fitur Yang Telah Kami Siapakan

Saturday, December 14, 2013

Ternyata Knalpot Pro Speed buat Yamaha New V-Ixion Lightning, Naik 1 dk!

Jakarta - Laris-manisnya penjualan Yamaha New V-Ixion Lightning (NVL), sebulan sekitar 45 ribu unit, tak dibiarkan produsen komponen aksesori atau pendongkrak performa, salah satunya knalpot. Di pasaran kini banyak pilihan, seperti R9, WRX, NOB1, AHRS dan yang sedang naik daun Pro Speed MF Series.

Naik daun lantaran Pro Speed modelnya unik, kecil meruncing dengan ujung karbon. “Leher dan silencer pakai stainless steel, lalu ada DB killer yang bisa disetel,” ujar Bie Hau, marketing Pro Speed sambil bilang kalau minat bisa sambangi Polaris di Jl. Kebon Jeruk III No. 51, Jakbar. Wah unik juga tuh DB killer bisa disetel, untuk detailnya kita simak di edisi depan ya.

Model keren fitur menarik,  bagaimana performanya? Mengetahuinya langsung dites deh. Percobaan pakai NVL standar ting-ting, pengukuran performa pakai dynamometer Dynojet 250i milik Aerospeed di Jl. H. Nawi 74 Jaksel.

Percobaan pertama pakai knalpot standar, setelah beberapa kali run didapat hasil terbaik dan stabil di angka 14,45 dk/9.100 rpm dan torsi 12,95 Nm/7.200 rpm.


Berikutnya pasang Pro Speed pakai DB killer, tanpa kendala langsung plek. Geber lagi dengan suara masih nyaman, didapat angka 15,03 dk/8.800 rpm dan torsi 13,34 Nm/6.950 rpm. Naik 0,58 dk dan 0,39 Nm, tipis tapi konstan dari bawah sampai atas dan peak power tercapai di rpm lebih rendah.

Lanjut lepas DB killer, suara jadi lebih nyaring dan tenaga meningkat. Kali ini dapat angka 15,31 dk/8.800 rpm dan 13,47 Nm/7.100 rpm. Naik 0,86 dk dan 0,52 Nm. Namun yang jadi catatan, AFR terlihat kering di bawah 6.500 rpm dan di atas 8.000 rpm, mesti dikoreksi lewat seting CO, pasang piggyback atau sekalian pakai ECU standalone.
Ini knalpot OEI Racing ori yang saya pakek gan :)


Komparasi Knalpot Yamaha New V-Ixion Lightning


Palembang - Makin banyak penjualan sebuah motor biasanya diiringi membanjirnya komponen aftermarket. Seperti Yamaha New V-Ixion Lightning (NVL) yang sebulan di atas 40 ribu unit, aksesori penunjang banyak dijumpai, salah satunya ya knalpot.
Bingung pilih knalpot untuk NVL?

Nih kami tes beberapa produk yang ada di pasaran, yaitu Pro Speed, RX8, OEI Racing dan AHRS. Pengetesan pakai NVL baru standar pabrik, bensin pakai Pertamax. Pengukuran pakai dynamometer Dynojet 250i milik Aerospeed 74, diukur sampai dapat angka stabil dan terbaik.

Bagaimana hasilnya? Yuk disimak!

Pro Speed (021-6592128/6248852)
Knalpot model slip on yang terbagi dalam 3 bagian ini terbilang paling slim, yap silencer Pro Speed paling mungil. Namun performa dan harga enggaklah mungil. Tenaga meningkat paling tinggi namun AFR kering (lihat grafik), “Artinya masih bisa ditingkatkan lagi namun butuh piggyback atau ECU standalone untuk mapping ulang bensin,” terang Bibin, pemilik Aerospeed.

“Tipe MF Series ini harganya Rp 2,3 juta, ujung silencer karbon asli dan punya fitur DB killer yang bisa disetel,” ujar Bie Hau, marketing Pro Speed. Oh iya saat pengetesan DB killer dilepas, karena bertujuan cari tenaga maksimal.

RX8 (021-98602680)Tampilan RX8 terlihat paling mewah, silencer oval besar dengan ujung motif karbon. Leher dibikin bertingkat dengan las cacing yang rapi. Karena silencer besar, suara pun terbilang paling empuk.

Performa yang ditawarkan tergolong sedang, tenaga dan torsi enggak paling besar namun juga enggak kecil. AFR terlihat mendekati ideal, tapi di atas 7.000 rpm sedikit basah. “RX8 Trioval SS Series Doff ini dijual Rp 1,45 juta, namun November nanti naik harga,” terang Indrawan, marketing RX8.


AHRS (021-77820649)Merek legendaris yang bermarkas di Depok, Jabar ini mengandalkan knalpot milik Yamaha V-Ixion untuk dipakai di NVL. Salah satunya tipe F4 Vector Free Flow yang punya harga Rp 450 ribu, jelas murah-meriah jika dibanding kompetitor.   

Silincer mengotak dengan leher tanpa las-lasan berbahan galvanis krom. Karena bukan khusus untuk NVL, butuh penyesuaian seperti pegangan tengah harus dibengkokkan atau digerinda. “Cuma itu saja yang diubah,” papar Toto, tim marketing AHRS.

Urusan power knalpot ini paling kecil, tapi bicara torsi jadi yang paling besar (lihat tabel). Karakter seperti ini cocok untuk berkendara stop and go.


OEI Racing (08129082857)   
Buat yang berjiwa nasionalis, cocok pakai knalpot OEI Racing tipe Garuda ini. Model silincer bulat memanjang berbahan stainless steel dan leher knalpot bergaya masa kini, las-lasan model cacing. Bikin tampilan NVL juga terdongkrak.

Knalpot seharga Rp 1,1 juta ini memiliki empat tingkat diameter leher, yakni 32 mm, 35 mm, 38 mm, dan 51 mm dihitung dari diameter luar pipanya. “Power dan torsi jadi lebih baik, suara juga masih nyaman,” terang Ergus, dari OEI Racing. (motor.otomotifnet.com) 


Standar : 13,66 dk/8.500 rpm - 12,39 Nm/7.100 rpm
Pro Speed : 14,33 dk/8.600 rpm - 12,75 Nm/7.100 rpm
OEI Racing : 14,29 dk/8.500 rpm - 12,51 Nm/7.700 rpm
RX8 : 14,08 dk/8.300 rpm - 12,83 Nm/7.200 rpm
AHRS : 13,75 dk/8.200 rpm - 13,02 Nm/6.800 rpm