Selamat Datang, Silahkan Menikmati Fitur Yang Telah Kami Siapakan

Friday, July 6, 2012

Sejarah Taekwondo II



Taekwondo  @SuryaHabibi



   
TAE   KWON   DO

태     권     도




          Taekwondo (跆拳道 / 태권도) adalah olahraga bela diri atau seni beladiri yang berasal dari KOREA, yang tidak hanya mengajarkan fisik atau kemampuan bertarung saja. Melainkan suatu bentuk pendisiplinan yang dapat meningkatkan spirit serta tubuh kita melalui latihan yang membentuk jiwa dan raga kita.
     Taekwondo sendiri terdiri dari tiga suku kata yaitu, taekwondoTae berarti kaki atau tendangan, kwon berarti tangan atau pukulan, dan doadalah seni atau jalan atau pendisiplinan . Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

The 2009 WTF World Taekwondo Championships In Copenhagen, Denmark

     Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan). 

      


SEJARAH

     Dalam riwayatnya, latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dapat dibagi dalam 4 kurun waktu, yaitu : Pada masa kuno, masa pertengahan , masa modern dan masa sekarang.



1. Pada Masa Kuno

* Asal Mula Taekwondo

     Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya, hal ini secara disengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu. Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan atau gerakan fisiknya , tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah mengembangkan teknik - teknik bertarung dengan tangan kosong. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagaiSubak , TaekkyonTakkyon, maupun beberapa nama lainnya. Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea , ada 3 suku bangsa / kerajaan yang mempertunjukan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling bersaing satu sama lain, ketiganya adalah KoguryoPaekje dan Silla, semuanya melatih para ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat terpandang. Menurut catatan , kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai salah satu subyek penting yang harus dipelajari.

* Koguryo's "sonbae" dan Taekkyon

     Koguryo yang berdiri pada 57 tahun seblem masehi di semenanjung Korea bagian utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung atau perang. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan untuk Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat populer. Penemuan beberapa lukisan dinding makam pada masa Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon ( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
* Shilla's "Hwarang" dan Taekkyon

     Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjung Korea, secara geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu.Hwarangdo adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri Sonbae dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dalam perang. Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang, sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan, dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain "Sirum" atau disebut gulat ala Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang.

* Taekkyon dari Koguryo ke Shilla
     
     Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo, ternyata tertulis juga di Shilla, dibuktikan dengan : 


1. "Hwarang " ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di Koguryo jika ditinjau dari sudut etymology.
2.  Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama.
3.  Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat perayaan nasional, hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak,dokkyoni, atau taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi", hal ini menunjukkan perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke 4 sesudah masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.




2. Masa Pertengahan

     Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara.




3 Masa Modern

     Pada masa modern Korea, saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai 1910, Kerajaan Korea dan Jaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon, sebutan Taekwondo pada saat itu mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius , lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni beladiri. Kemudian, saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbit sebuah buku tentang ilustrasi seni bela diri yang diber judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan ilustrasi yang mirip atau menyerupai bentuk atau sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu saja dengan Taekwondo saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies).




4. Masa Sekarang

     Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Taekwondo berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan, hingga diakui sebagai disiplin atau program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea , menjadi olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Nilai lebih ini menjadikan Taekwondo dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea. Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi pengembangan Taekwondo keseluruh dunia.

 Taekwondo Championships in Ecuador

     Kejuaran dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won,Seoul ,Korea Selatan, sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk meningkatkan kualitas Instruktur Taekwondo diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Taekwondo Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi Instruktur Taekwondo dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagai markas besar Taekwondo Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Taekwondo, Pelatihan para Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Taekwondo telah dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia , dan Taekwondo telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney.


SABUK

Sabuk-sabuk dalam Taekwondo



Tingkatan sabuk dalam Taekwondo

Warna Sabuk dan Tingkatan / Geup
 


1.   Putih               (Geup 10 / X)
2.   
Kuning polos        (Geup 9 / IX)
3.   
Kuning strip hijau  (Geup 8 / VIII)
4.   
Hijau polos         (Geup 7 / VII)
5.   
Hijau strip biru    (Geup 6 / VI)
6.   
Biru polos          (Geup 5 / V)
7.   
Biru strip merah    (Geup 4 / IV)
8.   
Merah polos         (Geup 3 / III)
9.   
Merah strip hitam I (Geup 2 / II)
10. 
Merah strip hitam II (Geup 1 / I)
11. Hitam                ( Dan 1 sampai dengan dan 10)

Filosofi sabuk Taekwondo

     Tiap warna sabuk Taekwondo memiliki arti tersendiri. Menurut sejarahnya, warna-warna ini memiliki tingkat hierarkisnya masing-masing. Berikut adalah arti warna sabuk yang dimaksud :
 




Putih : Lambang kepolosan atau ketidaktahuan. Warna ini disandang Taekwondo-in baru.


Kuning : Lambang bumi. Sebagai tempat tanaman memasukkan akarnya, pada tingkat ini dasar-dasar teknik dan filosofi Taekwondo mulai ditanamkan.

Hijau : Lambang tanaman. Pada tahap ini diharapkan kemampuan para Taekwondo-in mulai berkembang.




Biru : Lambang langit. Langit yang ada di atas merupakan arah tumbuh tanaman, pada tahap ini Taekwondo-in mulai dibentuk untuk lebih mapan dan tangguh.



Merah : Lambang api (bahaya). Merupakan tahap untuk meningkatkan kontrol diri para Taekwondo-in, diharapkan Taekwondo-in sudah menguasai ilmunya dengan baik agar mampu menghadapi lawan.


Hitam : Lambang kedewasaan dan keahlian dari seorang Taekwondo-in, dapat juga berarti keberanian yang matang. Taekwondo-in yang sudah mencapai tahap ini bisa dianggap sebagai ahli Taekwondo.



TERMINOLOGI


     Berikut ini adalah istila-istilah atau terminologi yang dipakai di Taekwondo

* Sabeum = Instruktur
* Sabeum Nim = Instruktur Kepala
* Seonbae = Senior
* Hubae = Junior
* Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
* Muknyeom = Meditasi
* Dobok = Seragam Tae Kwon Do
* Ti = Sabuk Latihan
* Oen = Kiri
* Oreon = Kanan
* Joonbi = Siap
* Sijak = Mulai
* Kalryeo = Stop
* Keysok = Lanjutkan
* Keuman = Selesai
* A Nee = Tidak
* Yee = Ya
* Eolgol = Sasaran atas
* Moumtong = Sasaran tengah
* Arae = Sasaran bawah
* Do Jang = Tempat latihan
* Kyungrye = hormat
 

Pukulan

* Yeop Jireugi = Pukulan Samping
* Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
* Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
* Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
 

Tendangan

* Ap Chagi = Tendangan Kedepan
* Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
* Yeop Chagi = Tendangan Samping
* Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang
* Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat

Tangkisan

* aremaki = Tangkisan bawah
* Elgol maki = Tangkisan ke arah kepala
* Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
* Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
* An Maki = tangkisan darri arah luar
 






TENDANGAN


     Dalam berlatih taekwondo lebih banyak berlatih tendangan, karena hampir 90 persen dipertandingan taekwondo point didapat dari tendangan. Oleh karena itu, seorang taekwondoin harus dapat menguasai tekhnik tendangan dengan benar walaupun itu hanya satu tendangan atau tendangan dasar. Berikut ini beberapa macam tendangan dasar yang harus dikuasai oleh seorang taekwondoin.


Ap Chagi

     

     Tendangan Taekwondo yg paling awal dan paling wajib, tendangannya berfokus kedepan. tendangan ap chagi wajib dikuasai oleh seorang taekwondoin atau khususnya pemula dalam berlatih Taekwondo.

Dibawah ini adalah langkah-langkah menendang cara Ap Chagi
Ap Chagi



Dollyo Chagi

     tendangan ini biasanya mulai diajarkan apabila seorang taekwondoin sudah bisa menguasai tendangan Ap chagi. arah sasaran adalah ke arah samping dengan memutar pinggang ke arah perut/ kepala. Tendangan ini juga biasa disebut denganRound House Kick.


Dollyo Chagi 

Dwi Chagi

     Tendangan ini mulai diajarkan apabila seorang taekwondoin sudah bisa menguasai ap chagi dan dollyo chagi, biasanya sudah diajarkan apabila seorang taekwondoin sudah sabuk hijau. Point yang didapat apabila tendangan dwi chagi mengenai sasaran dalam pertandingan taekwondo adalah 2 point.

Dwi Chagi



Naeryo Chagi

     Naeryo chagi atau lebih dikenal sebagai Axe Kick atau Hoe Kick adalah tendangan yang memiliki sasaran kepada kepala. Tendangan ini merupakan tendanga yang dimana salah satu kaki harus diangkat keatas melebihi kepala dan menjatuhkannya tepat di atas kepala lawan.

Naeryo Chagi




POOMSAE

     Poomsae merupakan intisari gerakan dasar Tae Kwon Do. Poomsae terdiri atas 2 kata yaitu Poom dan Sae yang berartirangkain bentuk gerakan. Poomsae merupakan pelajaran pokok dalam Tae Kwon Do yang dibagi menjadi dua yaitu :

1. Poomsae yang belum mencapai tingkatan sabuk hitam yaitu 
Tae Geuk 1 sampai dengan Tae Guk 8.

2. Poomsae untuk tingkatan sabuk hitam yaitu 
Kor Yo (Dan 1),Keum Gang (Dan 2), Tae Back (Dan 3), Pyon Won (Dan 4), Ship Jin(Dan 4, Dan 5), Ji Tae (Dan 5, Dan 6), Chun Kwon (Dan 6), Han Soo (Dan 7), IL Yeo (Dan 8).

     Dalam mempelajari Tae Geuk harus mengikuti dan mengetahui diagram dan arah gerakannya yang berasal dari simbol-simbol filosofi timur yang disebut 
Pal Gwe (diagram segi delapan / Pat Kwa / Octagon).

     
Poomsae Tae Geuk adalah poomsae dasar dalam Tae Kwon Do. Tae berarti keagungan dan Geuk berarti keabadian, dengan demikian dapat disimpulkan Tae Geuk tidak berbentuk, tanpa permulaan dan akhir, segala sesuatu berawal dari keagungan dan keabadian. Tae Geuk mengikuti hukum alam yang disebut dengan Teori Ying Yang (Im yang) atau di Korea dikenal dengan nama Um Yang.

     Arti pada setiap tingkatan Tae Geuk Poomsae adalah sebagai berikut:

1. 
Tae Geuk 1 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Keon dari Pal Gwe. Melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan hidup. Tae Geuk 1 bersifat sederhana namun dilakukan dengan penuh kekuatan dan menampakkan keperkasaan sesuai wataknya.

2. 
Tae Geuk 2 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Tae dari Pal Gwe. Melambangkan keteguhan hati dan kelemahlembutan. Dalam Tae batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan. Tae Geuk 2 ini harus dilakukan dengan lemah lembut namun penuh kekuatan.

3. Tae Guk 3  : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Ri dari Pal Gwe. Melambangkan matahari dan api yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan. Tae Geuk 3 harus dilakukan dengan penuh semangat dan daya yang variatif.

4. Tae Geuk 4 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Jin dari Pal Gwe. Melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan panic dan ketakutan namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat akan ada masa yang cerah. Tae Geuk 4 ada beberapa gerakan yang sulit dan memerlukan ketenangan serta keseimbangan yang baik saat melaksanakannya.

5. Tae Geuk 5 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Seon dari Pal Gwe. Melambangkan angin yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi namun dapat menjadi dahsyat seperti badai. Melambangakn sifat kerendahan dan kebaikan hati yang harus dilakukan terus menerus seperti angin yang selalu berhembus. Tae Geuk ini terlihat gerakan yang berulang-ulang, monoton namun sesekali menyentak dengan kuat.

6. Tae Geuk 6 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gam dari Pal Gwe. Melambangkan air yang merupakan elemen paling fleksibel, bentuknya berubah-ubah namun tidak berubah pada hakekatnya. Yang memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.

7. Tae Geuk 7 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gan dari Pal Gwe. Melambangkan gunung yang menjadi simbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya berhenti. Mengajarkan agar kita bertindak tidak gegabah. Tae Geuk 7 ini dilakukan dengan penuh ketenangan, namun tetap terlihat kokoh dan mantap.

8. Tae Geuk 8 : serangkaian aksi yang menerapkan prinsip Gon dari Pal Gwe. Melambangkan bumi yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan dimana segala mahluk hidup dan tumbuh. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit. Tae Geuk 8 merupakan Tae Geuk terakhir, yang diharapkan dapat memperbaiki dan memperkokoh dasar kita sebelum mencapai tingkatan Dan


Dibawah ini adalah beberapa contoh poomsae


Penampakan video untuk Tae Geuk 1

Kalo yang ini Video untuk Tae Geuk 8

Nama poomsae ini adalah Kor Yo dan hanya dapat digeluti oleh Dan 1

Berbeda dengan yang ini, namanya Il Yeo. Hanya dapat dikuasai oleh para petinggi Taekwondo yaitu Dan 8

GALERI

     Juragan yang budiman, berikut ini adalah galeri Taekwondo yang berwujud foto dan video. Selamat menikmati.

Bagian yang ini adalah foto penampakan Taekwondoin






Beda sama yang ini, kalo yang ini video skandal Taekwondoin 




Yang diatas itu biasanya ada di kejuaraan 

Kalo yang ini atraksinya










Beberapa tutorial cara menendang



Yang satu ini pas bagian Knock Out nya 

(Sampe gak bangun lagi tuh orang 
 )





  


Adegan yang paling seru nih gan 


Kalo lagi fight, biasanya Taekwondo jarang menggunakan tangan untuk menyerang. Taekwondo lebih mengutamakan kaki untuk menyerang








BreakDance VS Taekwondo







Di bawah ini adalah video tentang 4 bela diri, mulai dari Capoeira, Karate, Kick Boxing, dan Taekwondo yang dimana ke-4 beladiri tersebut menudingkan tendangannya masing-masing.









Video nyang diatas ini bukan untuk membandingkan mana nyang bagus dan nyang jelek, tapi  untuk sekedar sharing aja gan. Biar lebih deket ( )


     Yak, sekian artikel tentang Taekwondo dari gue, emang panjang sih kalo dibaca. Jadi yang gak doyan baca, bisa liat gambar atau videonya saja. Mohon maaf jika ada kesalahan ilmu atau kesalahan kata dipost ini.